Rabu, 03 Desember 2008

Seperempat Abad SMA Gunung Talang dan Alumni

*) Oleh Sawir Pribadi (Alumni yang tak Memenuhi Harapan Guru)
Tahun ini, genap seperempat abad keberadaan SMA Negeri Gunung Talang, Kabupaten Solok. Sekolah yang kini telah berganti nama menjadi SMA 1 Gunung Talang itu bagaikan ruh untuk daerah itu. Agaknya tidak berlebihan jika SMA tersebut dikatakan sebagai ruh. karena, dari SMA itu telah lahir berbagai prestasi, baik prestasi akademis maupun non akademis di tingkat regional maupun nasional. Karena itu pula, SMA tersebut saat ini berstatus unggul dan bertaraf internasional. Tak hanya itu, banyak bibit dari SMA ini mulai tumbuh di berbagai lini dalam daerah Kabupaten dan Kota Solok hingga daerah-daerah rantau.


Memang harus diakui, prestasi demi prestasi yang telah ditorehkan SMA yang berlokasi di Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang itu bukanlah diperoleh begitu saja dengan gampang. Proses panjang tentulah dilewati dengan halangan serta rintangan plus perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit.

Lebih dari itu, prestasi yang digapai bukan pula hasil sulap simsalabim abra kadabra dari satu pihak yang berdiri sendiri. Ia tidak hanya prestasi kepala sekolah dan tidak pula semata buah kerja majelis guru, apalagi seorang walikelas.

Prestasi dari SMA Gunung Talang selama ini tentulah hasil kerja tim yang padu. Berkali-kali kepala sekolah diganti, namun kebersamaan tim tetap terjaga dengan baik. Mulai dari tukang kebun, penjaga sekolah sampai kepala sekolah, siswa dan orangtua siswa termasuk pemerintah daerah setempat rasanya ikut ambil bagian dalam pencapaian prestasi dimaksud.

Hanya saja amat disayangkan, dalam rentangan 25 tahun keberadaan sekolah itu, pihak alumninya belum terdengar ambil bagian sebagai pemicu prestasi dimaksud. Terlepas dari andil orang per-orang, dalam rentangan itu, jangankan sumbangsih untuk kemajuan sekolah, ikut ‘menjenguk’ saja para alumni dalam sebuah wadah organisasi alumni, belum terdengar. Akibatnya, ada kesan, SMA Gunung Talang berjalan tanpa alumni. Pihak sekolah tidak mengenal siapa-siapa alumnimya dan sebaliknya, pihak alumni tidak kenal lagi bagaimana kondisi sekolah, apa warna cat sekolah, berapa dan siapa-siapa saja siswa, majelis guru serta kepala sekolahnya.

Di tengah kegersangan hubungan sekolah dengan alumni, tiba bertiup angin segar. Sejumlah alumni sekolah itu berinisiatif untuk menggelar reuni akbar Lebaran tahun ini. Jika tidak ada aral melintang, temu alumni secara besar-besaran secara nasional itu akan dilaksanakan tiga hari setelah Idul Fitri 1429 H, atau persisnya tanggal 4 Oktober mendatang.

Ini adalah momen yang tepat. Karena, saat itu adalah saat-saatnya untuk bersilaturrahim sekaligus berhalal bihalal antar sesama muslim, setelah sebulan penuh melaksanakan ritual ibadah puasa.

Lebih dari itu, momen silaturrahim dan halal bihalal tersebut diharapkan tak hanya sekadar bernostalgia antar sesama alumni atau alumni dengan guru, namun hendaknya mampu melahirkan konsep atau semacam gagasan untuk dilaksanakan demi kemajuan lebih sekolah dimaksud. Karena, alumni SMA Gunung Talang yang jumlahnya sekarang ribuan orang diyakini telah banyak menempati berbagai posisi, profesi, usaha serta jabatan politis dan lain sebagainya. Setidaknya, ada pikiran bernas yang mampu disumbangkan demi kemajuan pendidikan di SMA Gunung Talang dan tentu saja untuk Kabupaten Solok secara umum.

Seperti yang diutarakan di awal tulisan ini, keberadaan SMA Gunung Talang adalah ruh untuk Kabupaten Solok. Harumnya nama daerah itu tak terlepas dari prestasi gemilang yang telah diraih SMA tersebut selama ini.

Ibarat pertemuan orangtua dengan anaknya yang merantau jauh di berbagai kota, agaknya perlu ada buahtangan atau semacam oleh-oleh yang dibawa. Oleh-oleh yang dimaksud bukan terbatas pada sisi material, tetapi yang lebih urgen adalah oleh-oleh pemikiran, ide atau gagasan. Sebab, memberikan buahpikiran akan jauh lebih bernilai daripada memberikan kenang-kenangan dalam bentuk materi. Namun akan lebih baik, jika kedua jenis oleh-oleh tersebut mampu diwujudkan oleh alumni untuk sekolahnya.

Ingat, dari sekolah itulah para alumni mampu merantau jauh. Dari sekolah itulah ilmu ada dan dari sekolah itu pula mulanya jabatan yang disandang hari ini diperoleh. Kalaulah bukan karena sekolah itu, agaknya perjalanan hidup para alumni yang sekarang sukses, belum tentu sukses.

Justru itu, diharapkan pertemuan atau reuni akbar alumni SMA Gunung Talang nantinya jangan hanya sekadar nostalgia, setelah bubar, sekolah itu kembali tinggal yang entah kapan akan terjenguk lagi. Pemikiran-pemikiran positif nan brilian diharapkan lahir ketika itu, sehingga SMA Gunung Talang menjadi sekolah nomor satu di Sumatra Barat. Malah, kalau bisa, SMA Gunung Talang mampu dijadikan sekolah percontohan untuk skala nasional oleh sumbangan pikiran alumni. Semoga! *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar